


Hasil dari penelitian yang dilakukan ditemukan bahwa kegiatan pariwisata yang dikembangkan oleh keluarga kerajaan memiliki dampak positif pada kesejahteraan masyarakat dan mendirikan tempat wisata baru yang belum dikenal oleh masyarakat luas, terutama wisatawan karena mereka dapat lebih mengetahui bagaimana kehidupan keluarga kerajaan di zaman kuno. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode deskriptif dan wawancara dilakukan kepada pemangku kepentingan pariwisata untuk mengetahui persepsi mereka terhadap pengembangan wisata kerajaan di Puri Anyar Kerambitan. Aktivitas pariwisata tidak hanya menghidupkan kembali kerajaan tetapi juga masyarakat sekitar dan kekaisaran sebagai pusat budaya yang kembali muncul.

Puri Anyar Kerambitan, Bali adalah salah satu dari beberapa kerajaan yang dapat bertahan hidup dengan mengembangkan wisata budaya dan menjual kebiasaan dan warisan keluarga kerajaan seperti makan malam kerajaan, tarian kerajaan dan pernikahan kerajaan. Meskipun banyak memiliki warisan budaya tetapi kerajaan tidak menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan karena banyak warisan budaya yang tidak dipelihara dengan baik dan dilindungi sehingga membuat warisan budaya yang ada mulai dilupakan. Beberapa dari kerajaan diambil alih oleh pemerintah untuk dijadikan museum. Kondisi ini menyebabkan kerajaan tidak lagi memiliki pendapatan untuk mendukung warisan budaya mereka. Setelah bergabung dengan republik, kerajaan-kerajaan ini kehilangan kekuasaan dan legitimasi mereka terhadap masyarakat dan tanah diberikan kepada pemerintah. Indonesia adalah Negara yang dibentuk oleh banyak kerajaan lokal yang kemudian bergabung menjadi sebuah republik yang sekarang dikenal sebagai Republik Indonesia.
